Ketika Jokowi Adalah Kita (Bag.2)

Dionisius Ngeta, S. Fil (Putra Nangaroro-Nagekeo, Tinggal Di Maumere)

Jadi, kita adalah Jokowi merupakan sebuah kesimpulan bahwa kepentingan bangsa dan negara, kepentingan rakyat Indonesia diakomodir dan ditempatkan di atas segala kepentingan dalam kepemimpinannya. Tak kenal lelah dan terus bekerja untuk masyarakat adalah kesadaran akan jabatannya sebagai pelayan dan amanah. Kesederhanaan dan kesahajaan kepemimpinannya menjadikan Jokowi adalah kita dan kita adalah Jokowi.

Kesadaran akan eksistensi, kekuasaan dan hak-hak yang dimilikinya adalah dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat menjadikan Jokowi sebagai pelaksana mandat tetap biasa-biasa saja dalam penampilan dan selalu merakyat. Jokowi adalah salah satu pemimpin dunia yang memiliki kemampuan memberdayakan dan menginspirasi banyak orang dengan spirit irit bicara, banyak berkerja (kerja, kerja, kerja) dan sederhana dalam hidupnya. “Jika tindakanmu menginspirasi orang lain untuk lebih banyak bermimpi, belajar lebih banyak, berbuat lebih banyak, dan menjadi lebih baik, berarti kamu adalah seorang pemimpin.” John Quincy Adams. “Pemimpin menjadi hebat bukan karena kekuatannya, tetapi karena kemampuannya untuk memberdayakan orang lain”, John Maxwell.* (Selesai)

BACA JUGA:
Nanga Banda Menggugat (Refleksi Sejarah Manggarai di Reok)
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More