Ketika Jokowi Adalah Kita (Bag.1)

Dionisius Ngeta, S. Fil (Tinggal Di RT/RW 018/005, Kel. Wuring Alok Barat, Sikka)

KETIKA memasuki tahun politik (2023), terngiang dalam ingatan saya iklan dan tag line ini: “Jokowi adalah kita” pada Pilpres 20014. Ada dua kata inti: Jokowi dan Kita.

Jokowi merupakan nama keren, trend dan populer salah satu Calon Presiden (Capres) saat itu dan kini Presiden RI yakni Ir. Joko Widodo. Sedangkan Kita merupakan kata ganti orang ketiga jamak. Saya, engkau, dia dan mereka menjadi satu dalam kata Kita.

Lalu, mengapa Jokowi disebut adalah kita. Apakah Jokowi memiliki hubungan atau ikatan tertentu dengan kita (masyarakat Indonesia)?

Bila ditegaskan bahwa kita tidak ada hubungan atau tidak ada kepentingan tertentu dengan yang namannya Jokowi, mengapa kita diseret masuk dalam tag line atau iklan itu?

Atau, mengapa kita ditarik masuk dalam arus percaturan politik saat itu. Apa hubungan atau kepentingan kita dengan Jokowi?

Sebagai pribadi tanpa predikat capres saat itu atau bukan presiden sekarang, Jokowi mungkin tidak ada hubungan dan tidak berkepentingan dengan kita masyarakat Indonesia.

BACA JUGA:
Kehormatan Lebih Penting dari Sekadar Fatamorgana Kekuasaan (Mencermati Leadership Style Presiden Jokowi)
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More