
Ketika IFTK Ledalero dan Kongregasi SVD Perkokoh Toleransi Agama di NTT
Oleh Wall Abulat (Wartawan dan anggota Tim Outreach Tempo Bahasa Inggris Area Flores 2011-2014)
Segar dalam ingatan kita, beberapa momen penting bagaimana STFK/IFTK Ledalero menjadi inspirasi toleransi agama di NTT dan Indonesia, khususnya, maupun dunia umumnya, tatkala di antara 1.962 para imam yang dihasilkan dari lembaga pendidikan tinggi STFK dan Seminari Tinggi Santo Paulus Ledalero, ada di antaranya yang berasal dari keluarga muslim. Bahkan, orang tua si imam yang berlatar belakang agama Islam itu rela mendampingi buah hati mereka yang dengan ikhlas memilih panggilan hidup menjadi imam dan melayani Gereja dan karya pastoral selaras zaman dengan menjadi imam kongregasi Societas Verbi Divini (SVD) atau Serikat Sabda Allah.
Pada beberapa momen lain, praktik toleransi dan penghayatan hidup bertoleransi dan moderasi agama juga berkali-kali diaktualisasikan oleh para mahasiswa dan dosen STFK/IFTK Ledalero dan para imam Kongregasi SVD.
Penulis mencatat, pelbagai upaya yang sudah dilakukan Dosen Islamologi STFK/IFTK Ledalero tamatan Magister Islamologi di Dar Camboni Institute for Arabic Studies Cairo-Egypt (tahun pertama) dan Pontifical Institute of Arab and Islamic Studies (PISA) Roma Italia ( tahun II dan III) yang saat ini mengambil program doktoral di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta , Pater Hendrik Maku, SVD yang berkali-kali turun bersama mahasiswa pascasarjana STFK menyambangi sejumlah rumah ibadat di Kota Maumere dan menemui pemimpin agamanya.