Ketika Dua Pemuda Tuna Rungu Sikka Ikuti Regional Youth Summit Tingkat Asia Pasifik

Oleh Walburgus Abulat (Wartawan Pojokbebas.com)

 

Tak hanya itu. Ada dua tamu istimewa dalam seminar berskala internasional ini. Mereka adalah utusan Komunitas Teman Tuli Maumere yakni Muhammad Jaka Saputra (21 tahun) asal Beru dan Nona asal Waioti,
Kecamatan Alok Timur.

Kehadiran dua peserta yang disebutkan terakhir ini patut diberikan apresiasi. Betapa tidak. Meski dalam kondisi tidak bisa mendengarkan suara siapa pun alias mengalami tuna rungu/tuli, namun keduanya  tetap semangat. Mereka mengikuti semua tahapan pembukaan kegiatan dan tahapan materi yang disiapkan panitia.

Kedua difabel ini, juga tampak berbaur dengan peserta lainnya, termasuk ikut menari ria bersama utusan siswa-siswi SMK Yohanes XXIII yang dipercaya membawakan tarian Hegong Kreasi dengan iringan lagu “Kasih Wineng.”

Saat sesi acara perkenalan peserta kegiatan, kedua difabel ini memperkenalkan diri dengan Bahasa Isyarat yang diterjemahkan oleh Perwakilan The Samdhana Institute Yuniken Mayangsari. Dari perkenalan itu, kedua tunarungu itu mengaku gembira bisa mengikuti kegiatan berskala internasional ini. “Kami sangat senang ikuti kegiatan ini,” kata Nona tuna rungu asal Waoti.

BACA JUGA:
Disposisi Pejabat dalam Kewenangan Mandat Melahirkan Tanggungjawab Jabatan dan Pribadi
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More