Ketika Doa Umat Saat Misa Akbar Dipimpin Paus Fransiskus di GBK Didaraskan Dalam Bahasa Manggarai
Oleh Walburgus Abulat ( Jurnalis, Penulis Buku, dan Anggota Biro Komsos Keuskupan Maumere
Doa Umat Bahasa Manggarai Arti dan Maknanya
Dari enam doa umat yang disampaikan dalam enam bahasa daerah di atas, satu doa umat yang penulis pahami artinya secara mendalam dan makna spiritual dan pesan mondial untuk umat yang hadir dan menyaksikan perayaan ekaristi agung itu, dan pesannya untuk Indonesia dan dunia.
Doa Umat Dalam Bahasa Manggarai yang dibacakan oleh Ibu Yona Jeharut (mantan anak didik saya saat mengajar di SMPK Santu Klaus Kuwu tahun 1994/1995) mengandung makna yang sangat mendalam.
Inilah kutipan lengkap doa umat yang dirumuskan dalam bahasa Manggarai itu.
“Latang te ase kae dami ata sekek mosed agu kaeng one nendep du turung matat le beti, tua mosed agu le renco tana lino.
Mori senget koe gesar agu tilir one mai nai dise, porong sangget ase kae dami ata di’a nai, nganceng padir wa’i rentu sai, te teti mendo dise neho gauk di’a de Santa Theresia lau mai Kalkuta”.
Ujud dan rumusan doa umat di atas kalau diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, demikian petikannya:
“Bagi orang-orang berkesusahan/miskin dan yang sedang menghadapi akhir hidupnya karena sakit, usia lanjut dan yang terdampak akibat bencana alam.