Ketika Doa Anak Negeri Menyatukan Warga Lintas Agama di Aula Mardi Wiyata Frateran BHK Maumere
Laporan Wall Abulat (Wartawan Pojokbebas.com dan Florespos.net, dan Penulis Buku)
“Alangkah indahnya hidup bersama sebagai warga negara apa pun agama, suku, ras dan golongannya,” kata salah seorang penonton yang duduk dekat dengan Kepala SMPN I Talibura Ibu Siti Nuraini Ajid, S.Pd yang saat itu mengenakan jilbab.
Pantauan media ini, suasana di Aula Mardi Wiyata selama perlombaan berlangsung diwarnai persaudaraan dan kekeluargaan yang tulus sebagai satu anak bangsa Indonesia, apa pun agamanya, suku, ras, dan golongannya.
Hadir di sana ada penonton yang beragama Kristen Katolik, Kristen Protestan, Islam, Hindu dan Buddha. Ada suku Batak, Manggarai, Ngada, Ende, Sikka, Flores Timur, Lembata, Kupang,Sumba, Timor, Bali, Jawa, Kalimantan, dan pelbagai suku lainnya di Indonesia, termasuk warga keturunan Tionghoa.
Mereka semua dari aneka latar agama. suku, ras dan golongan di atas menyatu, bahkan turut menyanyikan lagu DOA ANAK NEGERI tatkala empat peserta lomba didaulat menyanyikan secara bersama lagu yang dikomposer Lilik Sugiarto itu.