
Ketika Alumni IFTK Ledalero Menyalakan Patriotisme ke-Indonesia-an dari Paroki Reo Keuskupan Ruteng untuk Indonesia
Oleh Walburgus Abulat, Jurnalis Pojokbebas & Florespos.net dan Penulis Buku Karya Kemanusiaan Tidak Boleh Mati
Keempat penghuni pastoran di atas merupakan alumni Instituf Filsafat dan Teknologi Kreatif (IFTK) Ledalero dari Kampus/Konvik Seminari Tinggi Interdiosesan Santo Petrus Ritapiret.
Suasana di bawah tenda semakin memancarkan persaudaraan ketika di atas meja yang diletakan di sana dioperasikan satu unit laptop milik Romo Yoris. Layar laptop saat itu menampilkan secara life streaming parade peserta karnaval Festival Golo Koe Maria Assumpta Nusantara yang diselenggarakan Keuskupan Labuan Bajo yang terpusat di Waterfront City Marina Labuan Bajo.
Di layar laptop kami menyaksikan para pelbagai keunikan puluhan etnis se-Indonesia seperti sejumlah etnis di Manggarai Raya, etnis Ngada, Ende, Sikka/Maumere, etnos Timor, etnis Jawa, Bali, Sumatera, Ambon, Papua, dan puluhan etnis unik lainnya.
Para etnis yang mengambil bagian dalam pawai karnawal ini memberikan sentuhan ke-Bhineka Tunggal Ika-an_berbeda-beda tetapi tetap satu.
Mereka juga menyalakan spirit ke-Indonesia-an satu bangsa, satu bahasa, satu tanah air yakni Indonesia. Spririt ke-Indonesia-an ini semakin memberi warna patriotisme karena di sekitar lokasi pawai karnaval terlihat bendera merah putih berkibar di angkasa. Sementara di sepanjang rute pawai karnawal juga ada umbul-umbul merah putih yang memperkuat suasana ke-Indonesia-an yang saat ini sedang melakukan persiapan untuk menyambut HUT RI ke-80.