Ketidakadilan sebagai Luka Sosial dan Moral

Oleh Marselina Leliosa, Mahasiswi Semester VII STIPAS St. Sirilus Ruteng

Ada beberapa prinsip utama dalam Ajaran Sosial Gereja yang dapat menjadi teropong untuk melihat ketidakadilan: pertama: Martabat manusia, Gereja menegaskan bahwa setiap manusia memiliki martabat yang tidak bisa diganggu gugat. Ketika ada orang yang diperlakukan tidak adil, sebenarnya martabatnya sedang diinjak. Misalnya, pekerja yang tidak diberi upah layak atau anak-anak yang tidak mendapatkan pendidikan adalah contoh nyata ketidakadilan terhadap martabat manusia.kedua: Kesejahteraan umum (bonum commune), Kehidupan bersama seharusnya dibangun demi kebaikan semua orang, bukan hanya kelompok tertentu. Ketika kebijakan publik hanya menguntungkan sebagian kecil masyarakat dan melupakan mayoritas, maka kesejahteraan umum tidak tercapai.ketiga: Solidaritas, Solidaritas berarti kesediaan untuk memikul beban bersama. Ajaran Sosial Gereja mengajak kita untuk melihat penderitaan sesama sebagai tanggung jawab kita juga. Dengan solidaritas, ketidakadilan bisa diperkecil karena kita mau saling menopang.keempat: Subsidiaritas, Prinsip ini mengajarkan bahwa keputusan dan tanggung jawab harus diambil sedekat mungkin dengan orang yang terdampak. Dengan kata lain, struktur besar tidak boleh merampas hak masyarakat kecil untuk mengatur dirinya sendiri. Ketidakadilan sering muncul ketika pemerintah atau lembaga besar menguasai segalanya tanpa memberi ruang bagi masyarakat lokal.

Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More