Keterlibatan Perempuan dalam Berbagai Aspek Kehidupan Masih Terhambat Faktor Sosial-Budaya

Dia nebegaskan, menghadirkan masyarakat yang sejahtera harus dengan upaya. Sebab hal tersebut tidak dapat diwujudkan secara dadakan melainkan dengan kerja bersama dan bergotong royong mengambil peran dan tanggung jawab untuk membangun Negara.

“Apapun pekerjaan, profesi, jabatan, laki-laki dan perempuan, orang tua dan kaum muda, apapun kedudukannya di masyarakat maka kita lakukan untuk membangun cara pikir, cara kerja, dan cara hidup yang membawa kemajuan. Sepi ing pamrih rame ing gawe (iklas mengabdi demi terwujudnya cita-cita bersama),” urai Puan.

Puan kemudian memberi perumpamaan tentang menanam padi di mana rumput ikut tumbuh, namun menanam rumput tidak akan pernah membuat padi akan turut bertumbuh.

Memaknai persatuan dan kesatuan yang dituangkan dalam semangat kebersamaan, Puan juga mengungkapkan bahwa sekali berjuang untuk negara, maka tidak ada kata menyerah sampai akhir termasuk di era sekarang.

“Marilah kita tetap pada satu semangat fighting nation yang tidak mengenal journey’s end, for a fighting nation there is no journey’s end. Kita insafi bahwa hidup adalah perjuangan, dan perjuangan adalah hidup,” tegasnya. (Pb-6)

BACA JUGA:
Orang Tua Kecanduan Judi Online Berpotensi Abaikan Hak-hak Anak
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More