Keseimbangan Ekologi dan Burung Pipit: Belajar dari Great Faminedi China

Oleh: Bernadinus Steni*

Akibatnya, serangga kehilangan predator alamiah mereka. Belalang dan serangga pengerek tanaman melahap apa saja yang bisa mereka makan.

Binatang-binatang itu makin galak menghabisi ladang termasuk padi dan gandum seiring dengan kekeringan panjang di daratan China pada tahun 1960.

Tidak menunggu lama, kampanye hama itu segera menuai dampak mengerikan. Hasil panen padi dan gandum merosot drastis dari 205 kg per kapita pada 1957 menjadi 154 kg pada 1961.

Dampak lanjutannya seperti dikupas oleh banyak laporan adalah tragedi kemanusiaan. Kebijakan tidak berbasis sandaran ilmiah, kekeringan tahun 1960, korupsi,

ABS (Asal Bapak Senang), manipulasi statistik, harga diri pemerintah yang tidak mau salah, pemerintahan yang brutal, miskin empati, membawa petaka China mengalami kelaparan hebat. Diperkirakan 35-45 juta orang meninggal.

Sebagian yang selamat, tetap hidup dalam ingatan kengerian karena ribuan di antaranya menjadi kanibal, bahkan harus membunuh anggota keluarganya supaya bertahan. Kisah ini memang masih tabu setelah 50 tahun peristiwa itu berlangsung.

BACA JUGA:
Politik Makhluk Halus
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More