Kesalahan Masa Lalu Memilih Pemimpin Sikka Jangan Terulang Lagi di 2024
Oleh: Marianus Gaharpung, SH, MS (Dosen Fakultas Hukum Universitas Surabaya [Ubaya])
Kebanyakan kaum milenial Nian Sikka juga dengan isu yang dibangun bahwa membutuhkan pemimpin Sikka 2024 orang muda yang pintar energik yang bisa menjawab persoalan yang selalu meliliti warga Sikka adalah kemiskinan, rendahnya pendidikan, pengangguran meningkat, defisit APBD serta korupsi yang seakan sulit hilang dari Nian Tanah Sikka.
Tetapi anehnya persoalan- persoalan inilah yang selalu saja menjadi amunisi menjadi jargon kampanye setiap kandidat calon bupati dan wakil bupati Sikka tetapi setelah terpilih menjadi bupati dan wakil bupati persoalan ini pula yang tidak pernah teratasi sampai akhir masa jabatan bupati dan wakil bupati tersebut. Pertanyaannya, dimana letak persoalan bagi setiap bupati dan wakil bupati Sikka setelah terpilih sampai akhir masa kepemimpinannya tidak pernah keluar dari persoalan tersebut di atas?
Pertama, konsep yang ditawarkan untuk pembangunan warga masyarakat Sikka tidak didukung dengan kematangan dalam konsep serta implementasinya. Itu artinya calon bupati dan wakil bupati tidak mempunyai roadmap yakni peta untuk menunjukkan arah jalan. Dalam tata kelola pemerintahan, roadmap diartikan sebagai dokumen yang menjelaskan rencana atau strategi tata kelola pemerintahan secara rinci untuk dijadikan acuan dalam menjalankan program;