Kerusakan Efek Erupsi Lewotobi dan Nasib Para Pengungsi

Oleh Dr. Alexander Jebadu, SVD, Dosen IFTK Ledalero

 

Nasib anak-anak Seminari Hokeng

Selain itu SMA Seminari menengah yang hanya ratusan meter dari Biara Suster SSpS juga ambruk.

Minggu tengah malam pukul 12.00 Wita, 3 November itu, dalam ketakutan, seorang Frater TOP (sedang praktik pastoral), bangunkan sekitar 250 siswa seminari dari jejeran tempat tidur di asrama mereka dan mengarahkan mereka untuk berlindung di Kapela Seminari sambil berdoa.

Dalam hitungan menit sesudah itu, beberapa bongkahan batu panas dari gunung api menghantam persis asrama tempat tidur mereka seperti sebuah bom.

Puji Tuhan, satu dua menit sebelumya anak-anak sudah pindah dari ruang tidur mereka. Kalau tidak, hemmm… ratusan badan anak-anak ini cair dalam hitungan detik seperti seorang Mama Suster tetangga mereka.

Ratusan anak-anak seminari ini masih mengungsi. Tak tahu kapan mereka kembali ke Seminari itu. Yang jelas, mereka pasti trauma.

Ada kemungkinan, jika situasi pulih, mereka bisa dititip di Seminari Bunda Segala Bangsa di Maumere, sebahagian yang lain di Seminari Mataloko, di seminari Kisol Manggarai atau di Seminari Gabungan Labuan Bajo. Tapi guru-guru dan pegawai yang umumnya swasta? Mereka ke mana? Sulit diketahui.

BACA JUGA:
Bamsoet: Kerjasama Indonesia dengan Amerika Serikat di Bawah Presiden Joe Biden Harus Utamakan Kepentingan Nasional
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More