Kerusakan Efek Erupsi Lewotobi dan Nasib Para Pengungsi

Oleh Dr. Alexander Jebadu, SVD, Dosen IFTK Ledalero

Kedua, letusan GAL belum berhenti. Berapa hari lalu hingga Sabtu sore, 9 November, letusan abu panas membubung tinggi hingga 2000 – 6000 meter ke langit sebelum abu panas jatuh kembali ke bumi. Wah tinggi sekali itu. Itu artinya, dorongan dari mulut GAL sangat dahsyat.

Hingga saat ini tidak ada korban baru jiwa manusia karena semuanya sudah ungsi ke tempat yang jauh dari GAL.

 

Lava panas Lewotobi tutupi Trans Flores

Selain letusan abu panas, menurut berita, GAL juga sudah mengalirkan sungai lava dan lahar panas ke kampung-kampung sekitar seperti kampung Nobo dan Kampung Nurabelen. Lava dan lahar panas ini sudah sampai menutup jalan Trans-Flores, sehingga sejak kemarin jalan Trans-Flores dari Maumere ke Larantuka terancam putus total.

Ini masalah besar. Sekitar 2.384 rumah warga sudah rusak dan hangus terbakar.

Sebuah SMP Katolik asuh Suster SSpS ambruk. Dokumen berharga dan laptop penyimpanan data sekolah hangus. Sekitar 200 siswa dari SMP ini terlantar.

Untuk sementara, anak-anak bisa dititip untuk sekolah di SMP-SMP lain. Tapi guru-guru dan pegawai yang umumnya swasta? Mereka ke mana? Mereka akan hidup bagaimana ke depan?

BACA JUGA:
Terkait Keluhan Warga Ngampang Mas, Ini Jawaban Manager PLN Ruteng
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More