Kenapakah Kenapakah; Suara Pinggiran
Oleh Gerard N. Bibang, alumnus IFTK Ledalero, pernah bekerja di Deutsche Welle di Koeln dan Radio Nederland Wereldomroep di Hilversum, sekarang tinggal di Jakarta.
Kenapakah engkau tidak pernah sadar bahwa kebohonganmu tidak memiliki pangkal paha, yang sekencang-kencangnya engkau berlari pasti akan terkejar; kenapa engkau seenaknya berdusta dan terbirit-birit meninggalkan kami, adakah engkau pikir tak ada TUHAN di tempat tujuanmu itu.
Kenapa engkau tak mengundang TUHAN masuk ke bilikmu ketika rasa sunyi mengepungmu, adakah engkau kira TUHAN tak menenantimu di ujung lorong buntu kesunyian itu.
Kenapakah engkau lupa paham bahwa mendustai dan mengkhianati itu adalah hal yang persis sama ketika engkau menumpahkan darah saudaramu sendiri, engkau pikir kepada siapakah nyawa, tubuh dan darah itu kembali; engkau hadang nasib saudaramu sendiri, engkau rebut hak anak cucumu sendiri, engkau sembunyikan milik para tetanggamu sendiri, milik orang-orang pinggiran seperti kami, engkau korupsi atas nama niat suci; di gudang manakah segala hasil pencurian itu engkau simpan, selain gudang yang terselip di antara jari jemari TUHAN.
Kenapakah kenapakah*
(gnb:tmn aries:hari minggu kedua advent:8.17.24)