
Kemiskinan Masalah Hilangnya Martabat dan Hak Asasi Manusia
Oleh Alina Noyanti Jerahan, Mahasiswi Semester VII STIPAS St. Sirilus Ruteng
KEMISKINAN bukan hanya persoalan kekurangan finansial, melainkan fenomena multidimensional yang mencakup keterbatasan akses terhadap pendidikan, kesehatan, pekerjaan , dan partisipasi dalam mengambil keputusan. Kemiskinan merupakan salah salah satu masalah yang sangat sulit diselesaikan di negara kita. Kemiskinaan dapat kita jumpai di berbagai tempat baik itu di kota maupun di pedesaan . Masalah kemiskinan lebih banyak terjadi pada masyarakat kecil yang tidak berdaya.
Kemiskinan dan Perspektif Ajaran Sosial Gereja Rerum Novarum
Pada 1891, Paus Leo XIII menerbitkan Ajaran Sosial Gereja yaitu ensiklik Rerum Novarum. Suatu dokumen monumental yang secara fundamental membahas kondisi kaum buruh dan kemiskinan yang meluas akibat Revolusi Industri.
Ensiklik ini tidak hanya mengkritik ketidakadilan yang merajalela tetapi juga menawarkan pandangan yang mendalam dan bagaimana seharusnya masyarakat menangani masalah sosial ini dan dalam hal ini adalah masalah kemiskinan .
Kemiskinan, dalam perspektif Rerum Novarum, bukan sekadar kekurangan meteri, tapi juga hilangnya martabat dan hak-hak asasi manusia. Ensiklik ini menggarisbawahi perlunya keseimbangan antara hak milik pribadi dan fungsi sosialnya, serta peran negara dalam melindungi kaum miskin.