KemePANRB Pacu Inovasi di Lingkup BPOM

Inovasi menjadi penting karena pemerintah harus bergerak cepat untuk menjawab perubahan lingkungan strategis yang dinamis terus bekembang cepat, sehingga perlu upaya strategis peningkatan kebutuhan masyarakat atas pelayanan publik.

“Replikasi inovasi diharapkan menjadi langkah strategis untuk menjawab tantangan tersebut, karena jika menciptakan inovasi baru akan memerlukan waktu dan proses yang cukup panjang,” ujarnya.

Kepala Balai Besar POM DI Yogyakarta Bagus Heri Purnomo menjelaskan bahwa inovasi BERPENDAR ini mampu meningkatkan jumlah Nomor Izin Edar (NIE) Pangan Olahan BPOM sejak 2019, meningkat 232 persen tahun 2020; 400 persen tahun 2021, dan 554 persen tahun 2022.

Kemudian inovasi itu juga meningkatkan jumlah UMKM yang memiliki NIE dari 56 menjadi 486, penurunan biaya pengurusan NIE dari 3-12 juta rupiah menjadi gratis.

Juga ada efisiensi waktu pengurusan NIE dari 71 hari kerja menjadi 1 hari kerja, peningkatan nilai Survey Kepuasan Masyarakat (SKM), serta peningkatan sarana memenuhi ketentuan cara produksi pangan olahan dari 31,02 persen menjadi 70 persen.

BACA JUGA:
Jelang KTT ASEAN Summit, TVRI World Shooting di Kampung Adat Rangat
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More