Kemenparekraf/Baparekraf Mengadakan Program “Aksilarasi” di Labuan Bajo
Josua berharap aksilarasi di Labuan Bajo akan menjadi media transformasi segi sumber daya manusia untuk menjadi aktor utama membangun destinasi pariwisatanya.
“Melalui aksilirasi ini masyarakat setempat menjadi aktor utama. Inilah yang nanti akan dilakukan oleh teman-teman dari Manggarai Barat, Labuan Bajo. Misalnya nanti ada yang memproduksi tari-tarian. Pokoknya seniman kreator ini jadi aktor utamanya dan nilai ekonominya meningkat. Jadi ada social effect. Dengan adanya sinergi semua pihak, kita harus bersama menyukseskan sinergi akselerasi ini,” ujar Josua.
Sementara itu, Direktur Industri Kreatif Musik, Seni Pertunjukan, dan Penerbitan, Mohammad Amin, menyampaikan bahwa aksilarasi Labuan Bajo terdiri dari masa inkubasi selama 14 hari yakni pada 3-16 November 2020, lalu adanya konferensi pers pada 18 November 2020, dan uji publik secara daring karya-karya yang telah dihasilkan pada 19 November 2020.
“Jadi proyeksi karya yang dihasilkan program aksilarasi Labuan Bajo T.A 2020 ini terdapat 16 karya. Seni musik sebanyak 3 karya, seni pertunjukan sebanyak 8 karya, seni rupa sebanyak 1 karya site specific, dan penerbitan sebanyak 4 karya atau 3 dummy buku ‘Mengenal Labuan Bajo’ dan1 Peta Jelajah,” ujar Amin.