Kemenangan Rakyat (Memaknai Raihan Suara Terbanyak Prabowo-Gibran)

Oleh Dionisius Ngeta, S. Fil (Staf YASBIDA Maumere, Putera Bheda-Nangaroro-Nagekeo)

Kemenangan rakyat menuntut komitmen, pertanggungjawaban dan kesanggupan dari yang dimandatkan menjalankan program-program dan visi-misi yang telah dijanjikan dengan penuh tanggungjawab.

Ketika yang dimandatkan mampu melaksanakan komitmen, visi-misi dan janji-janjinya, itu berarti ia telah “mati”  terhadap kepentingan partai dan dirinya sendiri dan dengan demikian ia bisa diandalkan atau dipercayai bahkan mungkin masyarakat mengatakan: “Ini baru pemimpin, bukan hanya sekedar pemimpin baru dan baru memimpin”!.

Woodrow Wilson ketika dinyatakan menang dalam Pilpres AS, November 1912 berpidato demikian: “it is not a celebration of victory, it is a celebrating of responsibility”.

Masyarakat tidak merayakan dan bereforia dengan kemenangan karena kemenangan itu sebenarnya adalah kemenangan rakyat. Yang masyarakat butuh adalah selebrasi pertanggungjawaban moral  atas kemenangan dan eksekusi atas janji-janji serta responsif atas masalah dan kebutuhannya.

Inilah tantangan sekaligus ujian pertanggungjawaban moral dan keadaban atas kemenangan rakyat. Tetapi apabila seorang pemimpin mampu merealisasikannya sebagai konsekuensi keterikatan moral dan keadaban dengan masyarakat yang telah mandatkan kedaulata dan kepercayaannya, maka ia bisa diandalkan dan dapat dipercayai.

BACA JUGA:
Korupsi dan Cara Pandang Terhadap Kekayaan
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More