Keluar dari Kesunyian Kontemplasi, Megawati Bawa Patung Dewi Keadilan untuk para Hakim MK

oleh Julius Salang

Dalam opininya itu, Megawati tidak menunjukkan jargon-jargon revolusioner sebagaimana yang ia tunjukkan ketika berpidato baik kepada publik saat berkampanye maupun kepada para kadernya saat melakukan pertemuan akbar tatap muka dan virtual.

Melalui opininya itu, ia justru menyampikan refleksinya yang mendalam tentang keadilan. Keadilan yang ia harapkan dapat lahir dari para Hakim Konstitusi.

Megawati tidak mengharapkan keadilan itu datang dari Presiden Joko Widodo. Megawati justru berharap keadilan itu datang dari para Hakim Konstitusi sebagai para Negarawan, benteng terakhir dari moralitas bangsa.

Benteng terakhir yang tetap memastikan keadilan tidak akan mati punah digempur ketidakjujuran.

Para Hakim Konstitusi menurut Megawati adalah Dewi Keadilan. Ada tiga karakter utama dari Dewi Keadilan itu. Pertama, matanya tertutup. Artinya Ia tidak berpihak.

Saat matanya tertutup, ia melihat bangsa dan negara dari hatinya yang terdalam. Hati yang tidak melihat kilau Kekuasaan.

Tangan kiri Dewi Keadilan itu memegang timbangan. Dewi keadilan tidak melihat isi timbangan itu berdasarkan mata fisiknya. Ia melihat timbangan itu berdasarkan hati nuraninya.

BACA JUGA:
Tim 7 Bentukan Jokowi Jadi Mesin Ide Pemenangan Ganjar Pranowo
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More