Keluar dari Kesunyian Kontemplasi, Megawati Bawa Patung Dewi Keadilan untuk para Hakim MK

oleh Julius Salang

Di tengah hiruk pikuk para elit politik mempersoalkan legitimasi etik kemenangan Prabowo-Gibran, Megawati tidak berkomentar apapun. Banyak rakyat menantikan dan mengharapkan sabda politiknya. Namun, ia tetap diam.

Karena diamnya itu, publik berusaha meraba dan merasakan sikapnya melalui Sekjen Partai Hasto Kristianto.

Pernyataan-pernyataan Hasto yang keras, tajam dan krits ditafsir sebagai sikap Ibu Megawati terhadap proses dan hasil Pilpres yang tidak jujur.

Tidak puas dengan menafsir Megawati melalui Hasto, publik berjuang menafsir sikap Megawati melalui sikap politik Puan yang cenderung akomodatif dan lunak.

Kita semua tahu, berbeda dengan Hasto yang tajam dan terbuka mengertik Joko Widodo, Puan cenderung lebih lunak.

Hal itu, ia tunjukkan saat mengatakan bahwa DPP tidak pernah memerintahkan fraksi PDI Perjuangan di DPR menggunakan Hak Angket untuk menyelidiki kecurangan Pemilu.

Subjek dari Hak Angket itu bukan hanya kebijakan terkait pelaksanaan pemilu, melainkan juga dapat menyasar pada Presiden Joko Widodo.

Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More