Kekufuran Pendidikan (Merenungkan Ultah PGRI ke-79 dan HGN ke-30)

Oleh Fardinandus Erikson (Peminat Karya Pendidikan)

Dalam teologi Katolik, kufur (atau dalam bahasa Latin disebut “infidelitas” atau “impietas”) merujuk kepada penolakan atau pengingkaran terhadap iman Kristen, khususnya penolakan terhadap kepercayaan akan Tuhan, Yesus Kristus, dan ajaran Gereja Katolik. Konsep ini dalam ajaran Katolik sering kali dikaitkan dengan kekufuran iman atau penolakan terhadap wahyu Tuhan yang diterima melalui Kitab Suci dan Tradisi Gereja.

 

II. Kekufuran pendidikan

Merujuk kepada keadaan atau situasi di mana sistem pendidikan atau proses pembelajaran tidak memberikan manfaat yang sepatutnya kepada pelajar atau masyarakat. Secara umum, istilah “kekufuran” merujuk kepada penolakan terhadap sesuatu atau keadaan yang tidak berterima kasih, sementara “pendidikan” berkaitan dengan proses pembelajaran dan pengajaran. Dalam konteks ini, “kekufuran pendidikan” menggambarkan ketidakpuasan terhadap sistem pendidikan yang tidak memenuhi harapan atau tujuan yang sepatutnya.

Kekufuran pendidikan  tercermin dalam:

  1. Ketidakadilan dalam akses pendidikan: Apabila setengah golongan atau kawasan tidak dapat mengakses pendidikan berkualitas, menyebabkan ketidaksamarataan peluang pembelajaran.
  2. Sistem yang tidak relevan dengan keperluan masyarakat: Sistem pendidikan yang tidak mengajar kemahiran atau pengetahuan yang sesuai dengan perkembangan dunia kerja dan perubahan sosial.
  3. Penolakan terhadap nilai-nilai pendidikan: Pelajar atau masyarakat mungkin tidak menghargai pentingnya pendidikan, atau ada yang melihat pendidikan hanya sebagai satu kewajiban formal, bukannya sebagai peluang  untuk menggali potensi diri dan kemajuan masyarakat.
  4. Korupsi dalam sistem pendidikan: Pemborosan sumber atau penyalahgunaan kuasa dalam pengurusan pendidikan yang menyebabkan sistem pendidikan tidak efisien atau tidak adil. Pendidikan menjadi  politik proyek  lima tahun.
BACA JUGA:
Pancasila dan Budaya Manggarai, Falsafah Hidup Penghuni Bumi Nuca Lale (Bagian 3)

“Kekufuran pendidikan” boleh dilihat sebagai penolakan atau ketidakpuasan terhadap sistem pendidikan yang tidak berfungsi dengan baik atau tidak memberi manfaat yang sewajarnya kepada individu atau masyarakat.

Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More