Kehormatan Lebih Penting dari Sekadar Fatamorgana Kekuasaan (Mencermati Leadership Style Presiden Jokowi)
Oleh Dionisius Ngeta, S.Fil, Warga RT/RW 018/005 Kel. Wuring Kec. Alok Barat, Kab. Sikka
Selalu ada peluang, harapan, optimisme dan solusi di tengah ketidakpastian dan kesulitan adalah sebuah kehormatan yang dipersembahkan Jokowi bagi masyarakat yang telah mandatkan kedaulatannya. Di tengah krisis dan tantangan baik secara horizontal maupun vertikal, nasional maupun global, Jokowi selalu hadir memberi dan menumbuhkan harapan dan solusi.
Bagi Jokowi, krisis adalah pembelajaran, kesempatan dan lahan untuk dibajak demi lompatan kemajuan. Hal itu Jokowi buktikan ketika hadapi pandemi Covid 19. “Jangan sia-siakan pelajaran yang diberikan oleh krisis. Jangan biarkan krisis membuahkan kemunduran. Justru momentum krisis ini harus kita bajak untuk melakukan lompatan kemajuan,” demikian Presiden Jokowi dalam Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR dan DPD di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Jumat (14/08/2020).
Jokowi menghadapi tantangan dan permasalahan bangsa seperti bencana alam, kemiskinan, ketidakadilan dan keterbelakangan pembangunan infrastruktur dan lain-lain dengan kerja, kerja dan kerja. Dia irit bicara dan tidak pandai menata kata. Jokowi lebih banyak menumbuhkan harapan dan bekerja keras menata infrastruktur/sarana prasarana demi kepentingan masyarakat. Hanya pemimpin dan bangsa yang selalu optimis, disiplin dan memiliki etos kerja yang tinggi akan produktif dan mampu bersaing. Pencapaian 80-an prosen tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintahan merupakan salah satu indikator bahwa masyarakat sungguh merasakan dan mengalami hasil kerja keras seorang Presiden Jokowi dalam berbagai bidang kehidupan terutama infrastruktur. Presiden Jokowi selalu optomis dalam bekerja dan terus berikhtiar bersama masyarakat Indonesia agar keluar sebagai pemenang di tahun 2045.***