Kehidupan dan Misi Paus Fransiskus: Panggilan untuk Belas Kasihan dan Keadilan Sosial
Oleh: Pascual Semaun, SVD, Misionaris Indonesia di Paraguay-Amerika Latin
Belas kasihan dalam pemahamannya bukan kelembutan yang pasif, melainkan kekuatan yang aktif—yang menantang, yang mengubah, yang menyembuhkan luka dunia. Ia tidak hanya menyerukan, tetapi menghadirkan belas kasihan dalam tindakan konkret: menyambut para pengungsi yang diusir dari tanah airnya, mengunjungi mereka yang terkungkung di balik jeruji besi, dan membasuh kaki para narapidana, tanpa memandang iman atau latar belakang mereka.
Dalam dunia yang kian gemar membangun tembok dan menggugat sesama, kehadiran Fransiskus adalah pengingat bahwa wajah Kristus tersembunyi di balik wajah mereka yang terluka dan dilupakan. Ia mengundang kita semua—Gereja dan umat manusia—untuk menanggalkan sikap acuh dan menggantikannya dengan belarasa yang konkret dan berani.
Keadilan Sosial dan Ekologi: Sebuah Seruan Profetik
Laudato si’ dan Fratelli tutti bukanlah sekadar ensiklik Gereja; bagi saya, keduanya merupakan dokumen kemanusiaan yang lahir dari keprihatinan yang mendalam dan cinta yang tulus kepada bumi dan sesama. Paus Fransiskus menyingkap benang merah antara penderitaan manusia dan luka alam semesta, mengajak kita untuk merenungkan bahwa krisis ekologis tidak terpisahkan dari krisis moral dan sosial.