Kebijakan Ekonomi Tekan Angka Kemiskinan Hingga 9 Persen

“Sejak 2014, Indonesia telah menghadapi beragam tantangan eksternal, mulai dari perlambatan ekonomi global, perang dagang Amerika Serikat dengan Tiongkok, hingga pandemi COVID-19,” tandasnya.

“Krisis-krisis ini berdampak besar pada perekonomian domestik, terutama sektor konsumsi dan tenaga kerja,” imbuhnya.

Ia juga menjelaskan, kebijakan ekonomi yang dilaksanakan pemerintah selama sedekade terakhir memiliki tiga pilar utama untuk menurunkan kemiskinan.

Pertama, menjaga daya beli masyarakat, khususnya kelas menengah ke bawah.

Dalam hal ini, pemerintah telah meluncurkan berbagai program bantuan sosial, seperti program sembako dan bantuan langsung tunai.

Program-program seperti ini berperan penting dalam menjaga daya beli rumah tangga miskin.

“Misalnya, ketika pandemi memuncak dan angka kemiskinan melonjak pada 2020, berbagai program bantuan sosial dan pemberdayaan ekonomi langsung digenjot oleh pemerintah untuk memastikan daya beli masyarakat tetap terjaga,” sebutnya.

Kedua, program pemberdayaan ekonomi yang ditujukan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.

BACA JUGA:
Jamu Dubes Qatar, Bamsoet Minta Investasi Qatar Ditingkatkan dan Dukung Pembentukan Majelis Syuro Dunia
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More