Kebenaran

Oleh: Bernadinus Steni (Penggiat Standar Berkelanjutan)

Dia bukannya tidak paham implikasi dari sikapnya saat ini. Dia ahli budaya Jawa. Tahu tentang etika Jawa. Tahu dan menghayati pula tentang apa yang boleh diungkap dan apa yang tidak boleh dalam tata krama Jawa. Dengan segala pengetahuan itu, ia mengambil risiko.

Pada titik sikap itu, dia tidak lagi memikirkan dirinya sendiri, apalagi jabatan dan risiko institusi. Bagi orang semacam ini, penyaliban mereka diharapkan menebus suatu bangsa yang kemudian bangkit untuk hidup menjadi manusia yang lebih baik. Untuk itu, standing ovation, Romo.

Tentu banyak orang menilai Romo Magnis. Itu hak. Tetapi baik juga kalau sebelum menyatakan pendapat, apalagi tentang kebenaran, ditelisik dengan sungguh-sungguh, apakah kita sudah selesai dengan diri sendiri.

Mengatakan benar dan salah tidak hanya soal kata-kata tetapi juga cermin yang diikuti kewaspadaan. Apakah kita yang mengatakannya memang hidup sebagai pribadi yang benar?

BACA JUGA:
"Wong Jateng" Itu Segera Menjadi Milik Indonesia
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More