Kebenaran Ilmiah dan Likuidasi Subjek dalam Rantai Makanan

Oleh: Bernadinus Steni

Manipulasi riset dan keraguan untuk mengklaim batas-batas kebenaran menunjukkan bahwa laporan-laporan ilmiah yang mempromosikan nutrisi  makanan maupun mengingkarinya tidak boleh serta merta ditelan mentah-mentah.

Menurut saya, temuan mereka tidak lebih baik dari pengalaman personal subyek atas reaksi tubuh yang pada dasarnya merupakan pengalaman spiritual. Cocok untuk satu orang.

Belum tentu sama dengan yang lainnya. Pengalaman hidup tiap-tiap orang dapat memberikan indikasi langsung bahwa tubuh merupakan laboratorium pribadi yang seringkali ampuh menentukan apa yang cocok.

Indikasi toksisitas dirasakan secara langsung reaksinya oleh tubuh. Makanan yang tidak cocok, barangkali reaksinya adalah orang itu tidak bisa tidur, kentut sepanjang waktu, jantung berdebar, gatal-gatal, kepala pusing, muntah-muntah.

Semuanya itu adalah gejala yang boleh jadi signal tubuh untuk stop mengkonsumsi makanan tertentu itu. Tentu tubuh masih toleran ketika akibatnya hanya “mena ta’i” yang bikin orang nongkrong lama di toilet.

Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More