Kaum Muda dan Mahasiswa di Antara Corong Aspirasi Rakyat dan Hegemoni Kekuasaan

Oleh Walburgus Abulat: Kolumnis, Penulis Buku Karya Kemanusiaan Tidak Boleh Mati,  dan Aktivis Kemanusiaan Lintas Agama

Kisah benturan seperti di atas nampak sebagai suatu sandiwara besar, yang episodenya selalu dipentaskan dalam setiap dekade sejarah bangsa ini. Kisahnya tentu sangat tidak menarik lagi dan sangat boleh jadi  kita semua bosan padanya. Karena sudah bukan rahasia lagi   bahwasanya setiap perjuangan yang berlandaskan kebenaran dan keadilan mengandung suatu ‘permainan’ dari pihak-pihak yang berkepentingan di dalamnya. Dapat kita saksikan sendiri perihal apa yang  telah terjadi, baik dalam rentang dekade 80-an maupun 90-an yang keadaannya sudah tidak menentu lagi. Dalam dua dekade ini, para mahasiswa (dan kita semua) telah berjuang sesuai cita-cita leluhur Pancasila dan UUD 1945 dengan cara masing-masing. Dapat disebutkan bagaimana perjuangan mahasiswa yang bernaung dalam berbagai wadah organisasi kemahasiswaan. Hasil yang mereka capai tentu berbeda-beda,namun dapatlah kiranya digarisbawahi bahwa perjuangan apa pun bentuknya akan didramatisir dengan suatu cara yang ‘ajaib’, oleh pihak-pihak tertentu yang berkepentingan. Di sini kita tidak diajak untuk berputus asa, tetapa kiranya ziarah panjang yang telah melekat dalam diri kaum muda dan mahasiswa (dan kita semua) dapat kita gali maknanya, sembari tekad membara di dada untuk menjalankan cita-cita perjuangan bangsa.

Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More