Kaum Muda dan Mahasiswa di Antara Corong Aspirasi Rakyat dan Hegemoni Kekuasaan

Oleh Walburgus Abulat: Kolumnis, Penulis Buku Karya Kemanusiaan Tidak Boleh Mati,  dan Aktivis Kemanusiaan Lintas Agama

Mahasiswa dan kaum muda harus mencegah dan menghentikan praktik tak terpuji, dan menentang hegemoni kekuasaan dalam bentuk apa pun, baik terhadap dominasi yang dilakukan oleh satu kelompok, entitas atau negara atas kelompok lain, maupun melalui kekerasan fisik,  pengaruh idiologis, budaya, dan persuasi untuk memelihara kepentingan dan nilai-nilainya sendiri  sehingga menanamkan kesadaran konsensual  di kalangan yang didominasi.

Dalam konteks perjuangan ini, Bung Karno, Proklamator RI dan Presiden Pertama Indonesia berpesan kepada kaum muda “Kepadamu kutitipkan Negeri ini”. Mari kita laksanakan amanat Bapak Bangsa kita itu dengan sebaik-baiknya seraya membangun tekad  bersama agar kita menjadi corong untuk menyuarakan aspirasi kaum tak bersuara (voice of the voiceless) dan aspirasi kaum terpinggirkan (voice for the periphery) dalam keseharian kita, apa pun profesi kita, terutama di kalangan mahasiswa (dan pemuda) yang merupakan generasi penerus bangsa dan negara ini. Mari kita maknai panggilan kita sebagai corong aspirasi rakyat, terus mengibarkan bendera perjuangan yang dilandasi prinsip-prinsip yang benar, berperikemanusiaan, dan tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa,  baik atau tidak baik waktunya (opportune importune).

Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More