
Kaum Muda dan Mahasiswa di Antara Corong Aspirasi Rakyat dan Hegemoni Kekuasaan
Oleh Walburgus Abulat: Kolumnis, Penulis Buku Karya Kemanusiaan Tidak Boleh Mati, dan Aktivis Kemanusiaan Lintas Agama
Untuk itulah kita (baca: kaum muda dan para mahasiswa) harus tetap berani dan memiliki komitmen dalam setiap perjuangan menegakkan kebenaran dan keadilan, seturut cita-cita luhur dasar negara dan konstitusi. Kita harus menjadi mahasiswa yang Pancasilais, tegak dengan nilai-nilai yang baik. Dalam kesadaran akan tugas ini kita dituntut untuk mengambil suatu sikap yang rasional, bebas berpendapat dan berani mengambil keputusan yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.
Perjuangan kaum muda dan mahasiwa hendaknya berlandaskan pada demokrasi secara benar, bukannya perjuangan di ruang hampa yang dilandasi keegoisan, sentimen tertentu dan niat-niat untuk menjarah harta sesama dan bermain brutal terhadap aparat keamanan yang bertugas.
Perjuangan kita hendaknya menegaskan agar peran wakil rakyat di DPR betul-betul menyuarakan aspirai rakyat, menyuarakan suara kaum tak bersuara, memperjuangkan nasib kaum terpinggirkan, dan menegakkan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Untuk itu, kaum muda dan mahasiswa hendaknya harus terus mengibarkan bendera perjuangan untuk menegakkan keadilan dan bonum commune (kebaikan bersama.).
