Kasih Tanpa Batas, Etika Bisnis Menurut Ajaran Sosial Gereja
Oleh Maria Herlina Serina, Mahasiswi STIPAS St. Sirilus Ruteng
Sebagai penjaga nilai-nilai moral, Gereja memiliki tanggung jawab untuk membimbing umatnya dalam menjalankan bisnis dengan integritas. Gereja mendorong para pebisnis Kristen untuk menjalankan bisnis yang tidak hanya berorientasi pada keuntungan, tetapi juga menghormati prinsip-prinsip iman seperti keadilan, kejujuran, dan kasih. Menurut Alexander Hill, etika Kristen adalah penerapan nilai-nilai Kristiani dalam setiap proses pengambilan keputusan, termasuk dalam dunia bisnis. Prinsip-prinsip ini didasarkan pada kebenaran firman Tuhan yang abadi, dan tidak hanya pada nilai-nilai yang berlaku di masyarakat.
Dalam perannya, Gereja dapat berfungsi sebagai pengawas moral dan pendamping spiritual bagi para pelaku bisnis. Gereja juga dapat memberikan pendidikan etika bisnis yang sesuai dengan ajaran Kristiani, sehingga para pelaku bisnis dapat menjalankan usaha mereka dengan hati nurani yang bersih dan rasa tanggung jawab yang tinggi. Dengan demikian, bisnis yang dijalankan oleh umat Kristiani bukan hanya sekadar alat untuk mencapai keuntungan materi, tetapi juga sarana untuk memuliakan Tuhan, seperti yang dinyatakan dalam Kolose 3:23: “Apa pun yang kamu lakukan, lakukanlah dengan segenap hati seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.”