Kartini 4.0: Saat Teknologi Bisa Jadi Pembebas atau Penjara Perempuan (Sebuah Refleksi di Hari Kartini)

Oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk

Pertanyaannya adalah apa yang harus dilakukan supaya teknologi sebagai pembebas bagi perempuan, dan bukan sebagai penjara? Agar teknologi benar-benar menjadi pembebas bagi perempuan dan tidak berubah menjadi penjara, ada beberapa langkah yang harus dilakukan, baik di tingkat individu, masyarakat, maupun kebijakan publik, adalah:

 

Pertama, Meningkatkan Literasi Digital

Teknologi hanya menjadi alat yang efektif jika pengguna memiliki pemahaman yang cukup untuk menggunakannya dengan bijak. Literasi digital harus menjadi prioritas dalam pendidikan, memastikan perempuan tidak hanya dapat mengakses teknologi tetapi juga memahami cara kerja, risiko, dan manfaatnya. Ini termasuk pemahaman tentang keamanan daring, privasi digital, dan pengelolaan informasi yang beredar di media sosial.

Keda, Mendorong Kesetaraan Akses Teknologi

Masih banyak perempuan yang menghadapi hambatan akses terhadap teknologi karena faktor ekonomi, sosial, atau budaya. Pemerintah dan sektor swasta perlu berperan aktif dalam menyediakan sarana dan pelatihan teknologi bagi semua kalangan, termasuk di daerah terpencil. Tanpa akses yang setara, teknologi justru memperkuat kesenjangan, bukan mengatasinya.

Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More