Kami Dengar Kami Taati, Waspadai Aksi Bom Bunuh Diri

Oleh: Yulius S. Salang & Yohanes A. Fantur

Penulis / Yulius Salang

 

BOM bunuh diri menjadi salah satu soal yang kompleks dan berulang kali terjadi di negeri ini. Teranyar, aksi itu terjadi di Polsek Astana Anyar Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/12/2022) yang mengusik ketenangan kita sebagai bangsa.

Dua jiwa melayang dalam tragedi tersebut, satu pelaku itu sendiri yang meninggal di lokasi, dan kedua anggota Polisi Astana Anyar Bandung. Anggota Polisi tersebut meninggal setelah mengalami kondisi kritis saat dirawat di rumah sakit.

Ada banyak alasan mengapa orang mau menjalani ritual nekad meledakan diri . Pertama, orang mungkin mau atau terpanggil untuk melakukan tindakan tersebut.

Kedua, mungkin merasa tidak ada cara lain untuk menyuarakan suara mereka; atau karena memang tidak diajarkan cara yang lain (khususnya para pemberontak).

Ketiga, pelaku mungkin percaya bahwa tindakan tersebut demi tujuan yang lebih besar atau mulia.

Secara politik, pelaku aksi bom bunuh diri biasanya adalah mereka yang merasa terpinggirkan dan tertindas oleh suatu kebijakan politik penguasa, sehingga mereka tidak melihat cara lain untuk berjuang mencapai tujuan yang hendak mereka gapai.

BACA JUGA:
Kolaborasi Gerakan Pemuda Katolik  Sebagai Agen Moderasi Beragama Dan Akselerasi Memperkuat Ekonomi Kader
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More