Kajian AKKMI dan APDHI Terkait Zona Ekonomi Eksklusif, Poros Maritim, dan Kedaulatan Pangan Indonesia

Kajian AKKMI - APDHI Terkait Zona Ekonomi Eksklusif, Poros Maritim, dan Kedaulatan Pangan Indonesia
Capt. Marcellus Hakeng Jayawibawa, SSiT., M.Mar, Pengamat Maritim & Pengurus dari Dewan Pimpinan Pusat Ahli Keselamatan dan Keamanan Maritim Indonesia (AKKMI)

 

JAKARTA, Pojokbebas.com –  Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki kekayaan sumber daya alam kemaritiman yang besar pula, maka tak berlebihan bila pemerintahan Presiden Joko Widodo memiliki cita-cita menjadikan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia.

Hal itu dipapar dalam rilis yang dibuat AKKMI dan APDHI yang diterima Redaksi Pojokbebas.com di Jakarta, Senin (11/10).

Dalam rilis tersebut dipaparkan pula lima pilar Poros Maritim yang dicanangkan Presiden Jokowi, dimana pilar yang kedua tertulis “Berkomitmen dalam menjaga dan mengelola sumber daya laut dengan fokus membangun kedaulatan pangan laut melalui pengembangan industri perikanan dengan menempatkan nelayan sebagai pilar utama.”

Hal tersebut dinilai AKKMI dan APDHI tepat karena Indonesia memiliki kekayaan perikanan laut berlimpah. Oleh sebab itu pula kedaulatan pangan menjadi tujuan yang selalu disuarakan oleh Pemerintah Indonesia dalam upaya menjaga keamanan pangan untuk masyarakat.

BACA JUGA:
Guru Besar Unpad Desak DPR Gunakan Hak Angket Usut Kecurangan
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More