Kabar Pagi Yang Amat Mengejutkan

Setelah menebus ijazah saya masih tinggal beberapa minggu di Yogyakarta sambil mencoba mencari peluang kerja di sana. Setelah keadaan serasa tidak memungkinkan, maka saya pun segera meninggalkan Yogya dan menuju Jakarta. Sejak saat itu kami tidak pernah bertemu lagi secara langsung. Karena dia di Yogya, dan kemudian menjadi dosen di STKIP santo Paulus Ruteng yang sekarang berubah nama menjadi Universitas Katolik Santo Paulus Ruteng.

Bertemu Lagi di Ruteng 

Ketika pada tahun 2013 saya sempat tinggal 5 bulan di Manggarai untuk melakukan riset lapangan untuk penulisan disertasi saya, kami pernah berjumpa lagi saat saya ke Ruteng. Saya dijemput oleh beliau ke rumahnya, dan kami ngobrol bareng sangat banyak di rumahnya, bersama dengan isterinya. Kami ngobrol sambil makan malam di rumah mereka yang sangat luas dan asri itu. Ada banyak tanaman hias dalam pot-pot. Ruteng sudah sejuk dan dingin. Rumah itu terasa semakin sejuk karena sentuhan mbak Cristy, ibu guru, isterinya pak Kanis.

Rasanya itulah pertemuan tatap muka kami yang terakhir. Kalau kontak via telpon dan WA masih sangat sering kami lakukan sesudah itu. Dan WA terakhir ialah tanggal 3 Januari kemarin. Pada saat itu ia mengomentari cerpen saya yang saya kirim juga kepadanya. Dan ia menulis komentar apresiatif yang menarik sekali tentang cerpen saya itu. Walaupun pada saat itu saya sudah mengucapkan terima kasih kepadanya atas komentarnya yang simpatik itu, tetapi sekali lagi, pada kesempatan ini saya mau haturkan berlimpah terima kasih kepada pak Kanis.