Jiwa Seorang Pemimpin

Oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk, Biarawan

 

5. Pelayan (Servant): seorang pemimpin yang sejati adalah seorang pelayan. Seperti seorang pelayan yang berperan untuk melayani, maka seorang pemimpin sesungguhnya dilantik dan disumpah untuk melayani dan bukan untuk dilayani. Jadi, hakikat seorang pemimpin adalah seorang hamba, yang harus selalu siap untuk melayani dengan rendah hati (humble), jujur (honest), tulus (sincere), dan ramah (hospitality). Dan yang harus disadari bahwa menjadi seorang pemimpin adalah sebuah anugerah dari Tuhan, maka dapat di maknai sebagai sebuah panggilan atau amanah, untuk sebuah tugas perutusan, yakni mewartakan kerajaan Allah, dengan ciri: ada kebenaran, ada damai sejahtera, ada keadilan dan sukacita dalam Roh Kudus. Oleh karena itu, seorang pemimpin harus bisa menghadirkan nilai nilai itu di organisasi yang dipimpinnya, dan berharap berbuah di masyarakat, dimana para stakeholder hidup, bergerak, dan ada.

 

Penutup

“Pemimpin terbesar belum tentu orang yang melakukan hal-hal terbesar. Dialah yang membuat orang melakukan hal-hal terbesar.” …Ronald Reagan

BACA JUGA:
Pemilih dan Strategi Komunikasi Politik Politisi
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More