Janji Pembangunan, Pertumbuhan Ekonomi, dan Tantangan di Nusa Tenggara Timur (NTT): Sebuah Kisah Seorang Anak NTT
Oleh Eufrasia Noyana Jeleman (Mahasiswi UNIKA Santo Paulus Ruteng)
Persatuan Nasional dan Ketimpangan Sosial: Harapan yang Pudar
Sebagai seorang anak NTT, saya sering merenung tentang konsep persatuan nasional yang sering digaungkan oleh pemerintah. Namun, bagi kami yang tinggal di daerah-daerah terpencil, persatuan itu terasa sangat jauh. Banyak daerah di NTT yang tertinggal dalam pembangunan. Kami merasa seperti warga negara kedua, di mana kebijakan pembangunan lebih fokus pada daerah-daerah yang lebih maju dan kota-kota besar. Masyarakat di NTT sering merasa tidak mendapatkan manfaat yang nyata dari kebijakan-kebijakan tersebut. Kami hanya bisa berharap bahwa suara kami didengar, bahwa daerah kami juga mendapat perhatian yang sebanding dengan daerah lain di Indonesia.
Potensi Pertanian yang Tertunda
Meskipun segala tantangan yang kami hadapi, saya tetap percaya bahwa sektor pertanian memiliki potensi besar di NTT. Jika saja ada lebih banyak perhatian terhadap infrastruktur, teknologi pertanian, dan pembiayaan yang mendukung petani lokal, saya yakin NTT bisa menjadi salah satu penghasil pertanian terbaik di Indonesia. Saya bisa melihat banyak peluang untuk diversifikasi produk pertanian, seperti mengembangkan buah-buahan tropis dan sayuran yang bisa dipasarkan baik secara domestik maupun internasional. Teknologi pertanian yang lebih modern juga dapat membantu kami mengatasi masalah gagal panen dan hama tanaman yang sering merugikan petani.