Janji Pembangunan, Pertumbuhan Ekonomi, dan Tantangan di Nusa Tenggara Timur (NTT): Sebuah Kisah Seorang Anak NTT
Oleh Eufrasia Noyana Jeleman (Mahasiswi UNIKA Santo Paulus Ruteng)
Pendahuluan: Jejak Langkah Seorang Anak NTT
Saya lahir dan dibesarkan di Tureng, Reo Barat, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), provinsi yang kaya akan potensi alam, budaya, dan keindahan alamnya yang tak terhingga. Namun, di balik segala pesona itu, saya juga menyaksikan bagaimana NTT, meskipun kaya, masih menghadapi banyak tantangan besar dalam hal pembangunan.
Sejak saya kecil, saya mendengar banyak cerita tentang janji pembangunan yang akan membawa kemakmuran bagi kami. Pembangunan yang katanya akan meratakan kesejahteraan, menjanjikan kehidupan yang lebih baik, dan membawa NTT menjadi lebih maju. Namun, sering kali, kenyataan tidak sesuai dengan impian yang digembar-gemborkan. Saya melihat banyak ketimpangan yang dirasakan oleh masyarakat, termasuk keluarga saya sendiri.
Masalah Infrastruktur dan Akses Dasar
Saya masih ingat dengan jelas bagaimana saya dan keluarga harus berjalan jauh hanya untuk mendapatkan air bersih. Di banyak daerah di NTT, terutama di kampung kami yang terletak di pulau terpencil, akses terhadap air bersih yang layak sangat terbatas. Kami sering mengandalkan sumber air yang tidak memenuhi standar kesehatan, dan meskipun kami berusaha menjaga kebersihan, kualitas hidup tetap saja terdampak.