Israel Nekat Kerahkan Pasukan ke Rafah Tanpa Dukungan AS
“Sebagai pendukung Israel seumur hidup, jelas bagi saya: Koalisi Netanyahu tak sesuai dengan kebutuhan Israel terutama setelah 7 Oktober,” ucap Chuck, dikutip CNN.
Ia juga menilai bahwa kebijakan Israel dalam melancarkan agresi brutal yang berlangsung hari ini menggambarkan kapasitas pemerintahan Netanyahu.
Hingga kini, berbagai upaya tengah dilakukan komunitas internasional untuk mengecam dan mendorong gencatan senjata segera.
Sementara itu, pembunuhan massal yang dilakukan Israel di Palestina terus berlanjut.
Pasukan Israel menyerbu kompleks rumah sakit terbesar di Gaza selama lima hari. Mereka mengklaim telah membunuh lebih dari 150 orang.
Israel juga terus menggempur kota Rafah di bagian selatan dan sekitarnya, yang merupakan tempat sebagian besar penduduk Gaza berlindung.
Dalam serangan di Rafah, seorang warga Palestina bernama Nabil Abu Thabet menyebut warga sipil yang tidak bersalah ditarik keluar dan ‘dihancurkan’.
“Orang-orang menjadi sasaran pada pukul 01.00 dini hari, ketika mereka sedang tidur,” kata Nabil kepada AFP.