Indonesia dan Tiongkok Tandatangani LOI Produk Sarang Burung Walet Senilai Rp2,2 Triliun
“Untuk itu, kami masih membahas secara intensif dengan Pemerintah Tiongkok proses inspeksi dapat segera selesai sehingga nilai ekspor produk sarang burung walet dapat bertambah mengingat tingginya permintaan terhadap komodtias terebut di Tiongkok,” ungkap Marina.
Kunjungan ke importir sarang burung walet merupakan rangkaian kegiatan Konferensi Tahunan Industri Sarang Burung Walet 2020 (The 2020 China Bird’s Nest Industry Annual Conference) yang berlangsung pada 27–30 Oktober 2020 di Xiamen, Propinsi Fujian, Tiongkok. Dubes Djauhari dan Atdag Marina diundang secara khusus oleh China Agricultural Wholesale Market Association (CAWA) sebagai penyelenggara acara tersebut.
Saat memberikan pidato kunci, Dubes Djauhari juga menyampaikan perkembangan industri sarang burung walet serta potensi kerja sama antara Indonesia dan Tiongkok di hadapan lebih dari 300 peserta yang hadir.
“Saya berharap kerja sama ini dapat terus ditingkatkan oleh kedua negara karena saya percaya, masyarakat Tiongkok sangat menyukai ‘the Caviar of the East’ dari Indonesia ini,” ungkap Djauhari.