In Memoriam Suster Eustochia: Selamat Jalan Pejuang Kemanusiaan, Guru, Pemimpin Komunitas SSpS, dan Koordinator TRUK-Flores
Oleh Walburgus Abulat (Wartawan Pojokbebas.com)
Suster Eustochia, SSpS saat itu memberikan kesaksian bagaimana komitmennya sejak lembaga yang dipimpinnya itu dibentuk tahun 1997/1998 hingga saat ini untuk selalu melayani para korban kekerasan,
baik kekerasan seksual, maupun aneka jenis kekerasan terhadap perempuan dan anak lainnya untuk selalu diadvokasi, dilindungi, dan agar para korban mendapatkan keadilan hukum dan kepastian hukum.“Saya
akan mati, tetapi karya yang sudah dimulai oleh SSpS dan SVD ini tidak boleh mati,” kata Suster Eustochia, SSpS.
Suster Eustochia, SSpS saat itu mengakui pihaknya selalu siap bekerja untuk para korban kekerasan, khususnya terhadap perempuan dan anak-anak yang menjadi korban kekerasan seksual, apa pun kondisi
fisiknya.
“Karya kemanusiaan ini mungkin akan memperpanjang usia saya. Saya tiga kali divonis akan mati oleh dokter, terakhir tahun lalu karena jantung saya hanya berfungsi 10%. Dalam situasi ini, saya tetap mengabdi dan melayani para korban kekerasan. Karena bagi saya, mati dan hidup ini ada di tangan Tuhan. Saya hanya berdoa agar saya mati dalam keadaan sangat baik berkenan kepada Allah, dan berkenan kepada manusia,” katanya.