In Memoriam Prof. Azyumardi Azra, M.A., CBE
Oleh Hendrik Maku Dosen IFTK Ledalero, sekarang sedang belajar di SPs UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Bagi civitas akademika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan para alumni, berita tersebut bukanlah jawaban dari setiap doa dan harapan. Dikatakan demikian karena sebelum berita itu diterima, melalui WA group internal UIN disebarkan sebuah undangan doa bersama bagi kesembuhan Prof. Azra.
“Ikaluin (ikatan alumni UIN) Jakarta mengundang Anda untuk bergabung ke rapat Zoom yang terjadwal. Topik: Do’a Bersama untuk Kesembuhan Prof. Dr. Azyumardi Azra, M.A., CBD. Waktu: 18 Sep 2022 06:00 PM Jakarta.”
Dengan bantuan teknologi informasi dan komunikasi yang super canggih, berita duka itu tersebar begitu cepat. Publik terkejut. Seakan tidak percaya kalau Guru Besar di bidang Sejarah dan Peradaban Islam itu telah pergi untuk selamanya.
Sementara itu, ucapan turut berbelasungkawa mengalir tiada henti dari seantero jagat, dalam banyak bentuk dan cara. Sebab dia dikenal tidak hanya oleh publik Nusantara tetapi juga oleh publik internasional.
Di dalam in memoriam Prof. Azra, beberapa penulis melukiskan kedekatan pribadinya dengan Almarhum. Ada cukup banyak orang yang mengatakan bahwa dirinya mengenal Prof. Azra melalui tulisan-tulisannya. Pada titik ini kita tertegun, membenarkan ungkapan bahwa tulisan akan membuat dirimu dikenal.
Tidak ada cara terbaik untuk mengenang seorang guru selain dengan menumbuh-kembangkan benih-benih keilmuannya demi kemaslahatan bersama. Menulis adl salah satu dri sekian metode dalam merawat dan mewariskan nilai yg ditinggalkan oleh sang guru. Aktivitas menulis sesuatu yg ditinggalkn oleh dia yg pergi adl sebuah proyek keabadian dari subjek yg berorientasi bukan kepada kefanaan. Dgn demikian, dia yg telah pergi akan selalu hidup dlm ruang-ruang kenangan dari para mantan muridnya. Sebab, ketika segala yang fana itu kalah di medan jihad, ide yg lahir dari aktivitas beritjihad dan yg dituangkan dlm tulisan akan bertindak sbg pemenang. Tulisan adl senjata akademik yg dapat menaklukkan kesementaraan.