Ilmuwan Menemukan Hubungan Otak-Usus yang Melemahkan Pertahanan Kekebalan Tubuh Selama Stress

Dilaporkan oleh Eric W. Dolan di Psychology Post 12 September 2024

Dalam satu percobaan, para peneliti memasukkan koktail probiotik Lactobacillus dan Bifidobacterium kepada tikus yang kelenjar Brunnernya diangkat atau diganggu. Perawatan probiotik secara signifikan meningkatkan kesehatan usus tikus, memulihkan produksi lendir, mendorong pertumbuhan bakteri baik, dan mengurangi kerentanan mereka terhadap infeksi. Hal ini menunjukkan bahwa ketika hubungan alami antara otak dan usus terganggu, seperti dalam kasus stres atau operasi, memasukkan bakteri yang bermanfaat ke dalam tubuh dapat membantu memulihkan kesehatan usus.

“Harus dipahami bahwa kondisi psikologis dapat mengubah kemampuan tubuh untuk melawan patogen secara mendalam,” kata de Araujo. “Jadi, kondisi mental mengendalikan kemampuan kita untuk melawan penyakit dengan cara yang nyata.”

Meskipun penelitian ini memberikan wawasan baru, penelitian ini bukannya tanpa keterbatasan. Salah satu keterbatasannya adalah penggunaan model hewan, yang berarti temuan tersebut mungkin tidak langsung berlaku pada manusia. Meskipun para peneliti dapat mereplikasi beberapa temuan dalam sampel jaringan usus manusia, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memastikan apakah sirkuit otak-usus yang sama ada pada manusia. Demikian pula, meskipun penelitian menunjukkan potensi probiotik untuk memulihkan kesehatan usus, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan bagaimana perawatan ini dapat diterapkan pada pasien manusia.

BACA JUGA:
Novo Nordisk-Bio Farma Kolaborasi Produksi Insulin
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More