IFTK Ledalero, dari Flores Nusa Bunga untuk Indonesia dan Dunia

Oleh Walburgus Abulat (Alumnus STFK Ledalero, Wartawan, dan Penulis Buku)

IFTK Ledalero, Dari Flores Nusa Bunga untuk Indonesia dan Dunia
Alumnus IFTK Ledalero Agustinus Sarifin, S.Fil., M.H. Bacaleg DPR RI Dapil 1 dari PKB menghadiri temu Alumni di Lantai 3 Kampus II IFTK Ledalero Jalan Wairklau, Jumat (24/3/2023).Foto Istimewa

 

Pada tahun  1933, Novisiat pertama dimulai di Mataloko dengan upacara penerimaan jubah. Para frater Novis ini sudah setahun belajar filsafat. Oleh karena itu tahun 1932 seharusnya ditetapkan sebagai tahun berdirinya STFK, yang kemudian berpindah ke Ledalero. Keputusan untuk pindah ke Ledalero diambil pimpinan umum di Roma pada tahun 1934 sehingga tahun 1935-1937 terjadi pembangunan berkelanjutan di Ledalero.

Tonggak sejarah berikutnya, terjadi tahun 1969  di mana  tonggak sejarah yang penting juga bagi IFTK Ledalero, karena pada tahun ini lembaga yang sebelumnya hanya dikenal sebagai Seminari Tinggi Ledalero diakui oleh pemerintah RI sebagai Sekolah Tinggi Filsafat/Teologi Katolik (STF/TK) Ledalero. “Jadi tahun 1969 bukanlah tahun berdirinya STFK Ledalero, melainkan tahun pengakuan oleh pemerintah atas apa yang sudah berjalan sejak tahun 1932,”  kata Provinsial SVD Ende, Pater Lukas Jua, SVD dalam sambutannya pada saat peletakan batu pertama pembangunan gedung IFTK di Jalan Wairklau Maumere pada 31 Oktober 2020.

BACA JUGA:
Seminari Tinggi Ritapiret Hasilkan 13 Uskup, 857 Imam, dan 23 Diakon
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More