IFTK Ledalero, dari Flores Nusa Bunga untuk Indonesia dan Dunia

Oleh Walburgus Abulat (Alumnus STFK Ledalero, Wartawan, dan Penulis Buku)

Nama kampus terakhir bahkan sudah mendunia, bukan saja karena Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Sedunia Sri Paus John Paul II pernah mengunjungi Kampus ini dan berdiskusi dengan para dosen lembaga ini pada kunjungan kegembalaannya  pada 11 Oktober 1989 lalu, tetapi lebih dari itu, karena STFK Ledalero telah menghasilkan ribuan imam/misonaris dan sekitar 500 orang di antaranya pernah dan sedang bertugas di puluhan negara yang tersebar pada lima benua di dunia yakni Eropa, Amerika, Asia, Australia, dan Afrika.

Nama IFTK pasti terus berkibar ke kancah dunia internasional. Betapa tidak. Sejaran  Seminari Tinggi Santo Paulus Ledalero dan atau IFTK Ledalero memang cerita panjang yang tidak terlepas dari sejarah Gereja di Nusa Bunga. Sejarah mencatat bahwa pada tanggal 30 September 1932 Mgr. H. Leven, SVD, sebagai Provicaris Kepulauan Sunda Kecil (Nusa Tenggara) memberkati batu pertama fondasi gedung yang dikenal dengan Rumah Tinggi di Mataloko. Gedung itu dimaksudkan sebagai ruang kuliah bagi para mahasiswa filsafat angkatan pertama, yang baru tamat Seminari Menengah Todabelu. Mereka belum disebut frater karena belum ada izinan untuk mendirikan Novisiat.

BACA JUGA:
Obor Mas Kian Pesona Bikin Warga Lembata Jatuh Cinta
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More