IDI Sikka Peduli Bencana Erupsi Gunung Lewotobi

Oleh Asep Purnama, Pembina IDI Sikka

Salah satu pengungsi -seorang Ibu paruh baya- yang sedang aktif memotong sayuran di dapur umum nampak menangis. Meratapi kepergian adiknya yang menjadi korban erupsi gunung Lewotobi

Pengalaman traumatis akibat bencana alam -seperti kehilangan harta benda maupun nyawa- dapat menyebabkan gangguan kecemasan dan depresi. Hal ini juga perlu diantisipasi.

Bersyukur, IDI Kabupaten Sikka memiliki 2 anggota dengan kompetensi Spesialis Kesehatan Jiwa [Psikiater] dan sedang terlibat dalam mengantisipasi masalah ini.

 

Himbauan Mengikat Anjing 

Saat kegiatan pelayanan kesehatan berlangsung, tiba-tiba ada pengumuman melalui loud speaker dari salah satu petugas kecamatan agar warga mengikat anjingnya.

Sungguh himbauan yang layak diapresiasi, karena memang kasus rabies masih cukup tinggi di Kabupaten Sikka.

Saya baru ingat bahwa ada anak berusia 6 tahun berasal dari desa Hikong yang meninggal karena rabies tahun lalu. Bahkan status Kejadian Luar Biasa Rabies di Kab. Sikka belum dicabut hingga saat ini dan setidaknya sudah 6 warga Sikka yang meninggal sia-sia akibat keganasan virus rabies di tahun 2024. Ingat, rabies memang mematikan, tapi bisa dicegah.

BACA JUGA:
Melayat ke Biara SSpS Kewapaten, Jenazah Sr. Nikolin Padjo, SSpS Dimakamkan Hari ini
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More