IDI Sikka Peduli Bencana Erupsi Gunung Lewotobi

Oleh Asep Purnama, Pembina IDI Sikka

Ironisnya, saat melewati salah satu gereja menuju ke lokasi pengungsian, nampak umat berjalan beriring-iringan untuk pulang selesai mengikuti ibadah hari Minggu dan tidak menggunakan masker.

 

Lokasi Pengungsian SDK Hikong

Sesampai di lokasi pengungsian SDK Hikong, nampak para pengungsi menempati ruang kelas yang memang muridnya sedang diliburkan.

Cukup padat, diperkirakan ada sekitar 1300 jiwa pengungsi yang ditampung di SDK Hikong dan di rumah warga sekitarnya.

Tentu fasilitas Mandi, Cuci, Kakus [MCK] yang ada di SDK Hikong kurang memadai. Untuk sejumlah anak sekolah yang mengikuti proses belajar selama 5-7 jam/hari memang jumlah kamar mandi yang ada sudah mencukupi. Akan tetapi, untuk pengungsi yang jumlahnya banyak dan tinggal 24 jam di sekolah tersebut, tentu ini menjadi masalah tersendiri jika tidak diantisipasi.

Salah satu warga mengatakan, jika antrean panjang di fasilitas MCK sekolah, mereka akan menggunakan fasilitas MCK warga sekitar. Terima kasih warga desa Hikong yang sungguh baik hati dan berbela rasa.

BACA JUGA:
Tubu, Tempat Sakral dan Pusat Ritual Adat Suku Palue
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More