HUT Paroki Hati Kudus Yesus, Uskup Bogor Mgr. Paskalis: Teladani Optimisme Sang Penabur Kebaikan
Untuk itu keluarga Katolik harus menjadi komunio yang injili, penuh harapan dan peduli sesama. Tapi dapatkah keluarga bersukacita dan penuh pengharapan di tengah pandemi Covid-19, yang membatasi gerak bebas serta berdampak buruk terhadap upaya memenuhi kebutuhan setiap hari?
Dalam situasi sulit apa pun, keluarga Katolik mesti tetap memiliki harapan dan iman. Bahwa di tengah kesulitan, Tuhan tetap memberi solusi. “Sukacita harus datang dari dasar iman, yang dibangun atas nilai injili yang ditawari Yesus. Nilai mengampuni, memaafkan untuk bisa hidup bersekutu dengan baik. Yesus mengajarkan kita nilai-nilai itu, nilai kasih”.
Sedangkan peduli sesama, artinya keluarga Katolik harus bergerak ke luar. Menebar kebaikan kepada sesama dalam kata dan perbuatan. Peduli sesama, juga berarti keluarga -selaku gereja kecil- harus mencintai lingkungan dengan perbuatan nyata. Di masa pandemi, gerak keluar untuk peduli sesama, bisa saja berupa aksi-asksi sosial seperti membagikan bantuan sosial, membagikan masker dan alat pelindung diri lainnya.