Pernyataan Clarence Darrow pada dasarnya melabrak dengan keras anggapan yang menganggap minor peran humor daripada sikap rasional.
Justru, kata Darrow, rasionalitas yang sehat akan menyatukan humor dalam kerja sama sosial yang apik. Tidak hanya sesama manusia.
Selain modeling tahun 2021 yang diutarakan di atas, sudah banyak pula studi yang mengindikasikan bahwa semesta mempunyai selera humor yang tinggi.
Semesta menyahut dengan energi kegembiraan yang serupa manakala manusia memperlakukan mereka sebagai mitra kerja sama yang bisa diajak bercanda.
Energi kehidupan itu muncul antara lain dalam bentuk mata air yang mengalir, iklim yang stabil, dan terkendalinya bencana ekologis seperti banjir, longsor, badai, kekeringan yang panjang.
Sebaliknya, semesta akan menjauh ketika manusia menunjukkan sikap permusuhan. Bencana seperti banjir, longsor, dll, adalah bentuk respons terhadap sikap semacam itu.
Respons awam menyebutnya sebagai “murka alam”. Tetapi, bencana sesungguhnya merupakan cara semesta untuk mencari titik keseimbangan baru agar tetap berfungsi untuk mendukung kehidupan.
Kualitas seperti itu menjadikan humor sebagai pilihan terapi untuk berbagai penyakit.
Kualitas yang demikian itu menempatkan humor sebagai salah satu pilihan terapi untuk berbagai jenis penyakit.
Namun, kontras dengan penggalan kebudayaan semacam itu, studi-studi psikologi secara meyakinkan menaruh humor dalam jajaran tertinggi sikap mental positif manusia.
, humor lebih didambakan daripada kepintaran.