Hujan dan Harga, Bikin Gelisah Petani Bawang Merah di Kecamatan Reok

Oleh Nurdin, SE (Pemerhati Lingkungan dan Masalah Sosial Kelahiran Reo, Tinggal di Maumere)

Hujan dan Harga, Bikin Gelisah Petani Bawang Merah di Kecamatan Reok
Penulis Nurdin, SE (Pemerhati Lingkungan dan Masalah Sosial Kelahiran Reo, Tinggal di Maumere)

 

HUJAN baru saja usai. Sejenak memberikan nuansa sejuk bagi seluruh masyarakat Reo di Kecamatan Reok Kabupaten Manggarai, NTT. Karena beberapa minggu belakangan ini, warga memang merasa cukup gerah dengan kondisi cuaca yang cukup panas. Daerah yang berada di pesisir pantai utara Flores ini, merupakan sentra penghasil bawang merah terbesar di Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Hujan bisa jadi berkah tapi juga bisa jadi bencana bagi petani bawang merah. Apalagi hujan yang turun tiba-tiba, menjadi dilema bagi semua petani bawang merah. Sehingga sebagian petani menyambutnya dengan rasa syukur, namun sebagian petani yang lain justru membuat perasaan mereka gundah gulana.

 

Berhentinya hujan sedikit membuat tenang para petani bawang merah. Meskipun demikian tetap saja ada rasa kwatir, kalau saja besok akan turun hujan lagi. Jika kondisi hujan berlangsung lama, bisa jadi akan merubah keadaan. Dari perasaan tenang menjadi gelisah, karena ancaman gagal panen bisa menjadi kenyataan.

BACA JUGA:
Tergantung Pada "Kampung"
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More