Honor dan Politik Hospitalitas di Lembata

Tugas politisi, dalam hal ini Bupati Lembata ialah belajar pada E. Levinas untuk membuka otak dan rasa mendengarkan suara-suara kaum minor tentang besarnya honoraium pribadinya. Selain pada E. Levinas, Pemda Lembata juga bisa belajar pada aktivitas sosial-karitatif berbasis kemanusiaan yang telah dan sedang dilakukan oleh Komunitas Taman Daun. Komunitas ini secara swadaya telah membantu banyak orang Kecil baik di Lembata maupun di tempat lain. Mereka sungguh peka dan mendengarkan suara-suara kaum minor. Seharusnya Pemda merasa berdosa karena tidak melakukan hal yang demikian, tetapi sebaliknya meningkatkan jumlah uang demi kebutuhan perut.

Pemimipin: Melayani atau Mencari Uang?

Biasanya, orang diberi gaji pokok yang besar plus honorarium fantastis selalu bertolak dari bukti kerja nyata atau tanggung jawab terhadap tugas. Bupati Lembata yang adalah pelayan rakyat telah melahirkan polemik soal keuangan. Tentu, saya sendiri tidak mampu melarang hal tersebut, apalagi bukan kapasitas saya sebagai masyarakat yang jauh dari kerja politik formal. Namun, sebagai masyarakat yang peduli dengan Lewo Tana-Leu Awu’ Lembata tentu pertanyaan seputar keselarasan antara kerja nyata dan honorarium Bupati selalu mengusik pikiran. Meningkatnya jumlah honorarium bagi Bupati Lembata yang katanya adalah pelayan masyarakat tersebut hendak menegaskan bahwa ada rasa ketidakpuasan dalam diri Yance Sunur. Ia tentu saja belum merasa cukup dengan gaji pokok, tunjangan dan honorarium yang ia terima sebelumnya. Itu berarti, salah satu tujuan menjadi Pemimpin nomor satu di Lembata ialah ingin memeroleh uang dengan jumlah besar selain janji-jani proyek raksasa semisal Pariwisata yang belum jelas arahnya. Dari rasa ketidakpuasan itu, munculah ide untuk meningkatkan honorarium. Pertanyaanya; apa tujuan menjadi pemimpin Lembata; melayani atau mencari uang?

BACA JUGA:
“Buru Warat” dan Deep Ecology ala Orang Manggarai
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More